Kegiatan tersebut dibuka oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani yang didampingi Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kabupaten Gresik Kiswanto, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik Hariyanto, Kepala Dinas KBPPPA Kabupaten Gresik Titik Ernawati, dan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gresik Umi Khoiroh.
Dalam sambutannya, Bupati Yani menekankan komitmennya mendorong Gresik yang makin inklusif. Dirinya juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas instansi untuk mendukung pendampingan disabilitas di Kabupaten Gresik.
“Pendampingan disabilitas tidak bisa dilakukan secara parsial. Diperlukan sinergi antara lembaga dan instansi, untuk memastikan penyandang disabilitas mendapatkan hak yang layak. Dalam hal pendidikan misal, walaupun lembaga SLB menjadi tanggung jawab Pemprov Jatim kami berusaha tidak membedakan,” ujar Bupati Yani.
Lebih lanjut, Bupati menjelaskan bahwa perhatian Pemerintah Kabupaten Gresik terhadap penyandang disabilitas terus diwujudkan melalui berbagai program dan inisiatif. Salah satunya adalah pendirian tiga UPT Resource Center yang berlokasi di Pulau Bawean, Kecamatan Wringinanom, dan Kecamatan Gresik.
“Ketiga UPT ini menjadi pusat layanan yang dirancang khusus untuk meningkatkan akses pendidikan dan pendampingan bagi siswa disabilitas. Kedepan, kita akan dirikan satu lagi UPT Resource Center di wilayah utara,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, hadir pula Kepala Bank Jatim Cabang Gresik Abdullah Basit. Kehadiran Kepala Bank Jatim Cabang Gresik ini, menjadi angin segar dalam rencana penyediaan mobil operasional bagi UPT Resource Center melalui skema CSR Bank Jatim. Mobil-mobil tersebut nantinya akan digunakan untuk layanan antar-jemput siswa disabilitas, sehingga mempermudah akses mereka menuju UPT Resource Center.
“Langkah ini menunjukkan komitmen bersama dalam menciptakan Kabupaten Gresik yang inklusif dan ramah disabilitas. Dengan adanya fasilitas ini, anak-anak kita yang spesial ini bisa mendapat kesempatan yang lebih luas dalam mengakses pendidikan, perawatan dan pendampingan. Tentunya, kami berharap semakin banyak pihak yang ikut mendukung,” ungkapnya (nnd).
Hal ini menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Gresik dalam mewujudkan kesetaraan bagi penyandang disabilitas. Melalui sinergi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan CSR diharapkan dapat menciptakan Kabupaten Gresik yang lebih ramah, inklusif, dan memberdayakan penyandang disabilitas semakin dekat menjadi kenyataan. (ian)