"Mohon do'a restu semua sahabat-sahabat kami maju caleg dari PAN untuk memperjuangkan aspirasi perempuan di kancah politik tingkat DPRD Kabupaten Gresik," ujar Asmaul Chusna Ike Wahyuni, Kamis (8/2/2024).
Perempuan kelahiran Gresik, 20 Maret 1990 dari Desa Kembangan Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik ini, selain riwayat pendidikan di SMA I NU juga semasa mahasiswa aktif di PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) yaitu organisasi kemahasiswaan afiliasinya ke NU, tepatnya di Universitas Muhammadiyah Gresik PMII Komisariat Matahari Terbit.Dikatakan Asmaul sapaan akrab Asmaul Chusna Ike Wahyuni Partai politik adalah wahana dalam menyalurkan perjuangan politik, apalagi saat ini PAN sudah menjadi Partai nasionalis tidak menjadi untuk kalangan kelompok tertentu, maka tidak heran caleg calegnya dari berbagai latar organisasi keagamaan dan pendidikan, sehingga di PAN sekarang banyak yang dari kalangan NU juga dari Muhammadiyah.
"Akan tetapi itu tidak menjadi persoalan justru semakin menambah PAN semakin maju dalam merajut kemajemukan ketermajuan kebangsaan yang menjadikan harapan PAN," ujar Asmaul.
Sementara itu visinya dalam pencalegkan, lanjut Asmaul selain masalah pendidikan, kesejahteraan dan kelestarian lingkungan juga masalah perikanan dan pertanian serta UKM, seni dan budaya akan diperjuangkan."Pemberdayaan perempuan di segala sektor bidang agar tidak terjadi ketimpangan, maka perempuan harus melek politik yaitu terlibat langsung dalam proses demokrasi supaya bisa menyalurkan aspirasinya dengan tepat dan benar," tambah Asmaul Aktifis Lingkungan di Pecinta Alam Mahapala Biru UMG periode 2010-2012 ini.
Prioritas misi yang akan diperjuangkan Asmaul yang menjadi Pembina Siswa Pecinta Alam MA Ma'arif Sidomukti Kebomas HISMAPALA 2012-2014 ini, salah satunya adalah mendirikan Rumah Perempuan yang nantinya bisa sebagai pusat pengaduan, rumah aspirasi khusus perempuan sebagai solusi dari yang menyangkut pemberdayaan perempuan.
"Rumah Perempuan yang kami gagas itu nantinya sebagai solusi dan jawaban dari semua permasalahan perempuan, terkait kebijakan publik yang menyangkut bagaimana perempuan itu bisa berdaya mengekspresikan potensinya," pungkas anggota Srikandi Pemuda Pancasila ini. ian